Dukung Siswa Kuliah, Guru BK MA Miftahussalam Lakukan Pendampingan dan Advokasi KIP-Kuliah
Pendidikan Tinggi, KIP-Kuliah
Gambar : Pendampingan proses pendaftaran kuliah oleh Tim Karir
Wonosalam- Zaman yang semakin maju dengan perkembangan Ilmu, Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang juga semakin pesat dan canggih, manusia dituntut untuk mengikutinya atau tenggelam karenanya. Untuk itu, diperlukan peningkatan kapasitas diri dengan mengembangkan potensi yang dimiliki. Atau justru mencari potensi baru untuk didalami dan dilakoni dengan serius.
Salah satu upaya untuk mengembangkan potensi peserta didik adalah dengan melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Disana mereka akan digembleng dan terlatih untuk menemukan jati dirinya. Tidak hanya itu, mereka juga akan memiliki banyak relasi atau jejaring yang suatu saat juga akan membantunya.
Madrasah Aliyah Miftahussalam sangat mendukung peserta didiknya agar melanjutkan ke Perguruan Tinggi. Hal itu dibuktikan dengan dibentuknya Tim Karir yang bertugas mendampingi, mengarahkan dan terlibat langsung mendaftarkan kuliah melalui jalur prestasi.
Koordinator Tim sekaligus Guru BK, Amalia Hesti Suprihartini mengatakan dibutuhkan tenaga dan pikiran yang ekstra untuk mendampingi peserta didik dalam proses pendaftaran kuliah.
"Siswa itu tidak cukup jika diarahkan saja. Tidak hanya diberi informasi pendaftaran kuliah, tapi juga butuh pendampingan langsung. Bagaimana cara mendaftar, berkas apa saja yang perlu disiapkan. Sementara (waktu) jadwal pendaftarannya hanya sebentar saja. Jadi perlu kita dampingi secara maksimal", ungkapnya.
Lebih lanjut, Amel menambahkan pada saat proses pendaftaran online baik jalur SNBP maupun SPAN-PTKIN timnya akan mengarahkan memilih jurusan yang sesuai bakat dan minat peserta didik serta menganalisis peluang besar lolos seleksi. Disamping itu, peserta didik juga diarahkan untuk mendaftarkan beasiswa KIP-Kuliah.
Kepala Madrasah, Parsidi mengatakan komitmennya untuk membantu peserta didiknya agar bisa melanjutkan pendidikannya. Tidak hanya mengandalkan ijazah MA saja.
"Hidup di era sekarang ini, setidaknya memiliki ijasah kuliah atau minimal S1. Zaman yang semakin canggih menuntut kita harus siap dengan keadaan. Tingkatkan kapasitas dan kualitas diri dengan belajar lebih giat di Perguruan Tinggi. Untuk itu, kami siapkan tim untuk membantu peserta didik yang akan mendaftar kuliah. Semoga tahun ini lebih banyak yang lolos seleksi", jelasnya.